![]() |
Seandainya kakak masih hidup pasti kakak bisa menjawab pertanyaan ini, adikmu Tanya karena sangat prihatin dengan keadaan yang dialami anak muda sekarang kak (Foto: Istimewa) |
Sumpah
pemuda kini hanyalah sebuah peristiwa yang diwariskan dalam lembaran
bacaan anak bangsa yang masih berseragam merah putih, putih biru dan
putih abu. Betapa sedih hati pemuda yang dengan semangatnya pada tahun
1928 menyatukan tekat dengan mengangkat sumpah demi bangsa yang satu
yakni bangsa Indonesia, kata mereka zaman itu.
Ketika
kita melihat semangat pemuda saat itu sangatlah istimewa dengan
meyatukan semangat mereka demi negara tercinta ini, yakni dalam sumpah
mereka yang mengatakan “KAMI PUTRA-PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH
DARAH YANG SATU, TANAH AIR INDONESIA; KAMI PUTRA–PUTRI INDONESIA
MENGAKU BERBANGSA YANG SATU, BANGSA INDONESIA; KAMI PUTRA-PUTRI
INDONESIA MENJUJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA”
Melihat
sumpah ini kita sebagai warga negara dalam hati pasti berpikir bahwa
anak muda yang hidup di zaman itu sangatlah solid sampai mereka
menunjukkan kesolidan mereka dengan niat dan semangat yang sama dan
mereka menyatukan semua niat dan semangat yang sama itu dalam sumpah
yang kita kenal sampai saat ini yakni SUMPAH PEMUDA, ataukah semua ini
hanyalah SUMPAH PALSU mereka untuk menipu diri dan menipu kita semua
bahwa mereka memiliki niat dan semangat yang sama untuk menciptakan
Negara Indonesia yang bersatu pada saat itu?
Sekarang
yang terjadi, kita hanya mengenang kembali tanpa memaknai peristiwa
yang dilakoni oleh pemuda pada tahun 1928 atau bisa disebut oleh kakak
kita yang sangat istimewa yang hidup di 89 tahun yang silam, sehingga
peristiwa ini menimbulkan suatu pertanyaan bagi pemuda jaman sekarang,
ketika memaksakan diri untuk mengandaikan seolah-olah kita hidup di 89
tahun yang tersebut.
Pertanyaan
itu muncul ketika kita melihat kembali sumpah kakak kita pada tahun
1928, sehingga muncullah pertanyaan seperti ini “Kakak kami mau tanya
apakah peristiwa yang kakak lakoni pada tahun 1928 itu benar terjadi
bahwa pemuda saat itu di seluruh tanah air ini bersatu ataukah kakak
menipu diri kakak sendiri dan menipu kami sebagai penerus bangsa ini?"
Seandainya
kakak masih hidup pasti kakak bisa menjawab pertanyaan ini, adikmu
Tanya karena sangat prihatin dengan keadaan yang dialami anak muda
sekarang kak, karena apa yang menjadi sumpah kakak pada tahun 1928
sekarang tidak diperhatikan lagi dalam kehidupan berbangsa saat ini.
BERTUMPAH DARAH YANG SATU, TANAH AIR INDONESIA.
Kakak
apa itu tanah air..? karena saat ini kami adikmu sebagai pemuda penerus
bangsa sangatlah susah mengartikan ini kak, kami hanya kebetulan ibu
melahirkan kami di negara tercinta ini apalagi yang namanya bertumpah
darah demi memperjuangkan keselamatan bangsa tercinta ini dari serangan
yang mengancam keberlangsungan bangsa ini baik itu serangan dari luar
maupun serangan dari dalam yang dilakoni oleh oknum yang mengklaim
dirinya sebagai bangsawan, sehingga korupsi, kolusi dan nepotisme tumbuh
meraja lela di negara ini kak. Apakah kami tidak sadar bahwa ini adalah
virus berbahaya yang mengancam kesatuan tanah air ini.
BERBANGSA YANG SATU, BANGSA INDONESIA
Hehe….
Ini lagi kak apa yang dimaksudkan dengan ini ketika ada keistimewahan
untuk daerah-daerah tertentu dibandingkan dengan daerah lain dalam
segalah hal di negara ini yang bilangnya berbangsa yang satu bangsa
Indonesia. Ataukah dulu ada pengelompokkan daerah-daerah mana yang perlu
diistimewahkan dan daerah mana yang tidak diistimewahkan, tetapi ketika
terjadinya hal ini apalah artinya berbangsa satu bangsa Indonesia.
MENJUJUNG
BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA, sekarang kami lebih bingung
kak…!!!! bilangnya bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan tetapi
kenapa ketika kami berseragam merah putih, putih biru, putih abu kami
dipaksakan untuk mengetahui apa itu “I LOVE YOU” Ketika kami tidak tahu
kami dikatakan bodoh. Atau dulu kakak juga dibilang begitu?
Kakak
tolong kak….!!!! kalau betul kakak tidak menipu diri di tahun 1928
sehingga berani mengangkat sumpah tolong jawablah semua ini kak….!!!!
ataukah mungkin semuanya itu benar sehingga kakak mengangkat sumpah
seperti itu dan kami sebagai pemudah penerus bangsa dan yang mengklaim
dirinya sebagai bangsawan yang salah mengartikan semua ini, seandainya
ini yang terjadi tolong kakak luangkan waktunnya dari peristirahatanmu
yang abadi untuk hadir dalam mimpi, walaupun sedetik sangatlah berarti
untuk membangunkan kami dari tidur yang lelap dan panjang ini.
Oleh: Yohanes Arianto Nehok